Program Umum
Moklet Bilingual Program
Meningkatkan keterampilan bahasa Inggris siswa melalui platform pembelajaran online English Discoveries. Kerja sama dengan lembaga ITC bertujuan untuk menyediakan solusi pembelajaran bahasa Inggris yang komprehensif dan mudah diakses oleh siswa.
Ringkasan Kegiatan
Kegiatan ini menggunakan platform English Discoveries yang mencakup berbagai fitur untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris, seperti:
- Kursus dan Materi Pembelajaran: Menyediakan berbagai kursus yang dibagi menjadi unit-unit berdasarkan topik, dengan materi mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
- Latihan dan Ujian: Siswa mengikuti tes untuk mengukur pemahaman materi. Tes mencakup jenis soal pilihan ganda, mencocokkan, dan pertanyaan terbuka.
- Fitur Rekam Diri: Siswa merekam suara untuk melatih pelafalan dan mengirimkan rekaman terbaik untuk mendapat umpan balik.
- Tugas Menulis: Platform ini menyediakan fitur evaluasi otomatis untuk tugas menulis, memberikan umpan balik instan mengenai masalah spesifik dan solusi yang mungkin.
- Komunitas Pembelajaran: Memungkinkan siswa berinteraksi dengan sesama siswa dan guru melalui forum diskusi dan fitur pesan.
Dampak Kegiatan
Peningkatan Keterampilan Bahasa
Siswa menunjukkan peningkatan signifikan dalam keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Inggris
Kepercayaan Diri
Siswa menjadi lebih percaya diri dalam menggunakan bahasa Inggris dalam berbagai konteks, baik lisan maupun tulisan.
Akses Pembelajaran
Platform online memungkinkan siswa untuk belajar kapan saja dan di mana saja, memberikan fleksibilitas dalam proses pembelajaran.
Dokumentasi
Tahfidz
Kegiatan tahfidz ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa membaca dan menghafalkan juz 30 sesuai dengan hukum bacaan (tajwid) dan makhraj yang benar. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memanfaatkan LMS sekolah dimana siswa dapat mengakses video tuntunan bacaan untuk surat-surat pada juz 30 yang ditampilkan dalam setiap baris ayatnya.
Ringkasan Kegiatan
Kegiatan ini menggunkan media pembelajaran LMS (Learning Management System) yang dikembangkan di sekolah. Dalam praktik pembelajaran, siswa melakukan kegiatan sebagai berikut:
- Menyimak dan menirukan bacaan yang ditampilkan secara berulang.
- Uji hafalan: Siswa diberikan ayat yang dipotong, selanjutnya siswa diminta untuk menentukan lanjutan atau menyempurnakan ayat yang disediakan. Hal ini bertujuan untuk menguji hafalan ayat tersebut.
- Asah pemahaman Ayat: Siswa mengerjakan soal seputar makna dari ayat yang sedang dihafalkan.
- Uji hafalan: Siswa diberikan potongan ayat dan diminta untuk menentukan hukum bacaan dari ayat tersebut. Hal ini bertujuan agar siswa memahami hukum bacaan dari ayat yang ada dan mampu mempraktikkannya
- Monitoring: Guru Tahfidz secara bergiliran masuk ke kelas tertentu untuk memerika hasil dari proses yang sudah dilakukan oleh siswa. Pada kegiatan ini guru Tahfidz akan memanggil siswa satu per satu dan meminta untuk menyetorkan hafalah sesuai target mingguan.
- Munaqosyah: Siswa yang telah menyelesaikan rangkaian kegiatan pada program tahfidz selanjutnya mengikuti ujian Munaqosya yaitu ujian akhir dalam pembelajaran Al-Qur’an yang bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam membaca dan menghafal ayat-ayat juz 30.
Hasil Kegiatan
Hasil dari kegiatan munaqosyah akan memberikan sertifikat pencapaian hafalan siswa yang terbagi menjadi 4 kategori yaitu Maqbul, Jayyid, Jayyid Jiddan, dan Mumtaz.
Maqbul
Siswa masuk kategori maqbul jika mampu menghafal surat di juz 30 sebanyak 1-90 baris.
Jayyid
Siswa masuk kategori Jayyid jika siswa mampu menghafal antaara 90-180 ayat.
Jayyid Jiddan
Siswa masuk kategori Jaayyid Jiddan jika mampu menghafal antara 180 hingga 279 ayat
Mumtaz
Siswa masuk kategori Mumtaz jika siswa mampu menghafal antara 279-345 ayat.
Dokumentasi
Moklet Serve (P5 Gaya Hidup Berkelanjutan)
MOKLET SERVE “Social Empowering and Volunteering for Education” merupakan rangkaian kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tema Gaya Hidup Berkelanjutan guna mengembangkan rasa kepedulian & kebermanfaatan diri pada lingkungan sosial masyarakat.
Tujuan Kegiatan
Bagi Siswa
- Meningkatkan kualitas dan kepercayaan diri
- Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar
- Meningkatkan kemampuan hardskills dan softskills
Bagi Masyarakat
- Membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat
- Membantu mengembangkan potensi masyarakat
- Membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Tahapan Kegiatan
Sosialisasi
Penentuan Kelompok
Penentuan Mentor
Penentuan Tujuan
Perizinan Orang Tua
Perizinan Lokasi
Persiapan Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan
Panen Karya
Program Kegiatan
Pelatihan dan Pendidikan
- Memberikan pelatihan atau workshop untuk masyarakat dalam berbagai bidang, seperti teknologi hingga literasi digital
- Menjadi tutor atau mentor bagi anak-anak yang membutuhkan bantuan tambahan pelajaran
Pembersihan Lingkungan
Mengorganisir kegiatan pembersihan dan penghijauan lingkungan, termasuk membersihkan taman, pantai, sungai, atau area publik ataupun area lokal lainnya
Relawan
Menjadi relawan untuk organisasi nirlaba atau proyek-proyek sosial, seperti pengumpulan donasi makanan, penampungan hewan terlantar, mentor muda untuk remaja kurang beruntung, dsb.
Seni & Kreativitas
- Mengembangkan keterampilan seni dan kreativitas masyarakat
- Mengadakan pertunjukan seni, festival budaya, atau lokakarya seni.
Kegiatan Sosial
Melakukan kegiatan sosial seperti bermain dengan anak-anak yatim piatu, mengunjungi panti jompo, atau mengadakan kegiatan bersama anak-anak
Teknologi
- Memberikan pelatihan teknologi kepada masyarakat yang tidak memiliki akses ke sumber daya seperti komputer atau internet dan untuk mengembangkan keterampilan tertentu di bidang teknologi
Dokumentasi
Refleksi & Umpan Balik
Factory Tour (P5 Kebekerjaan)
Projek pada tema kebekerjaan dimaksudkan untuk menggali dan mengembangkan potensi peserta didik agar memahami ruang lingkup dan karakteristik pekerjaan sesuai dengan program keahliannya.
Tujuan Kegiatan
Tujuan umum pada P5 tema kebekerjaan adalah agar peserta didik memahami ruang lingkup dan karakteristik dunia kerja sesuai dengan program keahliannya agar siap menghadapi dunia kerja setelah mereka lulus. Beberapa tujuan spesifik dari P5 tema kebekerjaan meliputi:
- Pengembangan Keterampilan Kerja
- Pengenalan Dunia Kerja
- Peningkatan Kompetensi Diri
- Pengalaman Kerja Langsung
- Persiapan Karir
Ruang Lingkup Kegiatan
Membangun Impian
Bekali diri literasi digital
Eksplorasi potensi lokal
Berkomunikasi Efektif
Kolaborasi dunia kerja
Membangun kreatifitas dan proaktif
Aktualisasi diri
Personal Branding
Tahapan Kegiatan
Sosialisasi
Penentuan Kelompok
Penentuan Mentor
Penentuan Tujuan
Perizinan Orang Tua
Perizinan Lokasi
Persiapan Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan
Panen Karya
Dokumentasi
Moklet Idea Challenge (P5 Rekayasa & Teknologi)
P5 tema Rekayasa dan Teknologi diselenggarakan dengan tujuan mengembangkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis, inovatif dan kreatif. Proyek ini dikemas dalam bentuk kegiatan yang bertajuk “Moklet Idea Challenge (MIC) 2024”, suatu kegiatan yang mendorong siswa untuk menciptakan ide bisnis berupa produk IT yang dapat menjadi solusi dari masalah yang ditemui di sekitar.
Tahapan Kegiatan
Persiapan
Agar rangkaian kegiatan berjalan dengan lancar, telah dilakukan tahapan persiapan sebagai berikut.
- Membentuk tim panitia, fasilitator dan mentor yang merupakan guru-guru internal SMK Telkom Malang.
- Bekerja sama dengan pihak eksternal untuk menghadirkan praktisi yang ahli di bidang pengembangan bisnis.
- Melakukan sosialisasi kegiatan kepada siswa dan juga guru.
Pelaksanaan
Bootcamp
Sekolah bekerja sama dengan pihak eksternal menghadirkan para praktisi untuk berbagi wawasan, keterampilan, dan pengalaman yang dimiliki dalam mengembangkan bisnis kepada siswa. Topik-topik yang dibahas dalam bootcamp meliputi:
- Business ideation dan idea validation
- Product creation
- Marketing and branding
- Pitching Hacks
Mentoring Pitch Deck
Siswa bertemu dengan guru mentor masing-masing untuk menyelesaikan pitch deck ide bisnis yang dikembangkan. Selama proses mentoring ini, guru juga melakukan pengamatan serta penilaian terhadap perkembangan dimensi P5 serta pitch deck siswa.
Panen Karya (Demo Day)
Panen karya merupakan tahapan terakhir dari serangkaian kegiatan MIC 2024, di mana siswa memamerkan pitch deck yang telah dibuat. Selain itu, siswa dengan karya terbaik berdasarkan hasil penilaian mentor dan juri mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan pitch deck nya di hadapan seluruh audiens.
Hasil Kegiatan
Dari rangkaian kegiatan ini, telah dihasilkan 126 proposal atau pitch deck ide bisnis yang dikembangkan oleh siswa/i SMK Telkom Malang. Ide bisnis tersebut mengangkat beragam isu yang ditemukan di masyarakat, mulai dari pendidikan, budaya, kesehatan, hingga gaya hidup.
Dokumentasi
TOEFL adalah tes yang terstandarisasi untuk mengukur kemampuan Bahasa Inggris dari seseorang yang bahasa ibunya bukanlah Bahasa Inggris dan orang tersebut bertujuan untuk bekerja atau kuliah di negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi yang digunakan.
SMK Telkom Malang memiliki visi “Mencetak lulusan berAKHLAK, Ahli, dan Berkebinekaan Global” dan salah satu misinya adalah “Membekali MOKLETER dengan kompetensi berstandar internasional” oleh karena itu SMK Telkom Malang membekali siswa-siswanya dengan sertifikasi Bahasa Inggris, salah satunya adalah TOEFL.
Tahap persiapan dimulai dengan membagikan edaran kegiatan, lalu dilanjutkan dengan sesi pembahasan tipe Soal TOEFL.
Pelaksanaan TOEFL di lakukan secara daring dengan pendampingan tim dari ITC (International Test Center)
Hasil Kegiatan TOEFL
Hasil dari pelsanaan sertifikasi TOEFL untuk siswa kelas XII pada tahun 2023/2024 adalah sebagai berikut:
Level | Skor | Jumlah Siswa |
---|---|---|
Elementary | 310-419 | 94 Siswa |
Low intermediate | 420-479 | 118 Siswa |
High intermediate | 480-524 | 104 Siswa |
Advanced | 525-677 | 163 Siswa |
Tes TOEIC Listening and Reading merupakan penilaian yang adil dan valid terhadap keterampilan mendengarkan dan membaca bahasa Inggris di tempat kerja. Tes TOEIC adalah yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, dengan 14.000+ organisasi di lebih dari 160 negara mempercayai skor TOEIC untuk mengambil keputusan bagi bisnis, institusi akademik, atau lembaga pemerintah mereka. Menanggapi hal tersebut, pemerintah mengadakan SMK English Challenge, yang juga oleh SMK Telkom Malang. SMK Telkom telah mengikuti kegiatan tersebut sejak tahun 2016 dan meluluskan banyak siswa.
Hasil Kegiatan TOEIC
Hasil dari pelsanaan sertifikasi TOEFL untuk siswa kelas XII pada tahun 2023/2024 adalah sebagai berikut:
Level | Skor | Jumlah Siswa |
---|---|---|
Basic 2 | 255-400 | 37 Siswa |
Intermediate 1 | 405-600 | 158 Siswa |
Intermediate 2 | 605-780 | 87 Siswa |
Advanced 1 | 785-900 | 32 Siswa |
Advanced 2 | 905-990 | 10 Siswa |
UKBI merupakan tes standar untuk mengetahui tingkat kemahiran berbahasa penutur bahasa Indonesia. Sebagai bahasa modern yang multifungsi dan memiliki jumlah penutur besar, bahasa Indonesia harus memiliki sarana evaluasi kemahiran berbahasa penuturnya. UKBI memiliki fungsi yang sangat penting, tidak hanya untuk meningkatkan kualitas bahasa Indonesia serta penggunaan dan pengajarannya, tetapi juga untuk memupuk sikap positif dan rasa bangga bangsa Indonesia terhadap bahasanya.
Oleh karena itu SMK Telkom Malang menyelenggarakan sertifikasi ini agar profil lulusannya mampu menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Tahap persiapan dimulai dengan membagikan edaran kegiatan dan sosialisasi, lalu dilanjutkan dengan latihan soal.
Hasil Kegiatan TOEIC
Hasil dari pelsanaan sertifikasi TOEFL untuk siswa kelas XII pada tahun 2023/2024 adalah sebagai berikut:
Predikat | Skor | Deskripsi | Jumlah Siswa |
---|---|---|---|
Istimewa | 725-800 | Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang sempurna dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dengan kemahiran ini yang bersangkutan tidak memiliki kendala dalam berkomunikasi untuk keperluan personal, sosial, keprofesian, dan keilmiahan. | 0 Siswa |
Sangat Unggul | 641-724 | Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang sangat tinggi dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dengan kemahiran ini yang bersangkutan tidak memiliki kendala dalam berkomunikasi untuk keperluan sintas, sosial, dan keprofesian. Untuk kepentingan akademik yang kompleks, yang bersangkutan masih memiliki kendala. | 46 Siswa |
Unggul | 578-640 | Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang sangat memadai dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dengan kemahiran ini yang bersangkutan tidak memiliki kendala dalam berkomunikasi untuk keperluan sintas dan sosial. Peserta juga tidak terkendala dalam berkomunikasi untuk keperluan keprofesian, baik keprofesian yang sederhana maupun kompleks. | 90 Siswa |
Madya | 482-577 | Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang memadai dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dengan kemahiran ini yang bersangkutan mampu berkomunikasi untuk keperluan sintas dan kemasyarakatan dengan baik, tetapi masih mengalami kendala dalam hal keprofesian yang kompleks. | 156 Siswa |
Semenjana | 405-481 | Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang cukup memadai dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dalam berkomunikasi untuk keperluan keilmiahan, yang bersangkutan sangat terkendala. Untuk keperluan keprofesian dan kemasyarakatan yang kompleks, yang bersangkutan masih mengalami kendala, tetapi tidak terkendala untuk keperluan keprofesian dan kemasyarakatan yang tidak kompleks. | 156 Siswa |
Marginal | 326-404 | Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang tidak memadai dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dalam berkomunikasi untuk keperluan kemasyarakatan yang sederhana, yang bersangkutan tidak mengalami kendala. Akan tetapi, untuk keperluan kemasyarakatan yang kompleks, yang bersangkutan masih mengalami kendala. Hal ini berarti yang bersangkutan belum siap berkomunikasi untuk keperluan keprofesian, apalagi untuk keperluan keilmiahan. | 42 Siswa |
Terbatas | 251-325 | Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang sangat tidak memadai dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dengan kemahiran ini peserta uji hanya mampu berkomunikasi untuk keperluan sintas. Pada saat yang sama, predikat ini juga menggambarkan bahwa potensi yang bersangkutan dalam berkomunikasi masih sangat besar kemungkinannya untuk ditingkatkan. | 7 Siswa |